Rabu, 21 September 2011

Tawuran Pelajar Meningkat Tahun 2011


Bogorplus.com - Menyikapi tentang maraknya tawuran antar pelajar di Kota Bogor, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pelajar Kota Bogor, TB. M. Ruchjani, menilai tingkat penyimpangan perilaku pelajar di Kota Bogor meningkat dibanding tahun 2010. "Masih banyak kasus-kasus yang secara terbuka, seperti tawuran pelajar, sex bebas, narkoba. Jadi kalau di bogor, alhamdulillah mereka (pelajar) tidak mau melakukannya di Kota Bogor, tapi faktanya jelas, kualitasnya meningkat. Jadi, tingkat penyimpangan perilaku pelajar di Kota Bogor saya menilai meningkat dibanding tahun kemarin," ungkap Ruchjani kepada Bogorplus.com, usai menghadiri upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional di Lapangan Sempur, Bogor, Senin (02/05/11).



Menurut Ruchjani, kenakalan remaja di Kota Bogor lebih disebabkan karena lemahnya pengawasan sekolah terhadap tingkat kedisiplinan pelajar, seperti peraturan sekolah yang seharusnya membuat aturan yang jelas. "Kalau pengen dikonsepkan, pembelajaran di Kota Bogor jangan ada yang masuk siang, semua wajib sekolah pagi. Ini bertujuan untuk mempermudah dalam pengawasan," tutur Ruchjani.
Ruchjani menerangkan, bahwa ada dua jenis kenakalan remaja, yaitu kenakalan terbuka seperti tawuran, pemalakan yang sifatnya langsung terdeteksi dan kenakalan tidak terbuka seperti narkoba, sex bebas, minuman keras, yang sifatnya dilakukan sembunyi-sembunyi, dan ini yang berbahaya.
Sejauh ini, Satgas Pelajar Kota Bogor sudah melakukan penanganan seperti melakukan razia-razia ke sekolah maupun ke tempat-tempat umum seperti warnet, mall, dll. "Penanganannya, kita melakukan razia-razia. Seperti razia hp, razia warnet, pada saat jam sekolah berlangsung," ujarnya.
Ruchjani berharap, agar Kota Bogor ini bisa menjadi produksi pendidikan yang lebih baik. Maka untuk merealisasikan harapan tersebut, sekolah-sekolah di Kota Bogor harus membuat suatu peraturan yang jelas, jadi tidak berjalan masing-masing. "Saya berharap Kota Bogor bisa menjadi produsen pendidikan yang lebih baik. Bagaimana supaya itu terjadi, sekolah harus mempunyai management-management yang tepat. Artinya, dibuat suatu aturan yang jelas. Jadi tidak berjalan masing-masing," pungkasnya.

Tidak ada komentar: